Kembali ke Italia dengan senang hati, Sean mengikuti WSK Master Series seri 3 akhir pekan ini di sirkuit Val Vibrata, yang terletak di daerah pegunungan Abbruzzi. Dia melaksanakan latihan pengambilan waktu dengan sangat baik dan meraih catatan waktu ke-9 dari 41 peserta di kelas KF2 sampai mendahului beberapa pesaing berpengalaman seperti Fioravanti dan Giovinazzi padahal Sean baru berkenalan dengan lintasan itu. Memegangi posisi ke-7 dan ke-5 pada babak-babak penyisihan, ia terkena masalah teknis pada babak ke-2 : transmisinya salah dipersiapkan untuk cuaca hujan padahal lintasan dalam keadaan kering. Dengan kondisi tersebut, ia tidak bisa finis lebih baik daripada posisi ke-18.
Berhasil masuk final seri WSK untuk pertama kali, Sean mengalami kegalakan para pesaingnya selama pertempuran berlangsung di atas trek. Babak pre-final diwarnai serentetan penyalipan, berkat kekhasan desain lintasan. Terpaksa mengawasi baik depannya balapan maupun belakangnya sekaligus, Sean finis di posisi ke-21 dengan susah payah tapi mampu menghindari tabrakan.
Dalam analisis pencapaiannya dengan Jean-Philippe Guignet, ia bisa mengambil waktu untuk memahami situasi baru ini sebelum memasuki babak final dan melejit dengan penuh keyakinan kendati hujan deras tiba-tiba turun menguyur. Bukti reaksinya adalah posisi ke-14 yang ia duduki saat ditandai prosedur ‘slow’ gara-gara terjadi kecelakaan.
Sayangnya, ketegangan yang menyelimuti beberapa peserta pada restart mengakibatkan sebuah tabrakan yang tak bisa dihindarkan Sean, sehingga ia tidak dapat melanjutkan lomba. Suatu peristiwa yang patut disayangkan, mengingat bahwa Sean pada saat itu melaju dengan cepat di atas lintasan yang serba basah, bahkan lebih cepat daripada rekan baru setimnya, Alfredo Gagliardi, dari Italia.
Info Kartcom / © Foto KSP – Giovanni Cuna